Selasa, 22 Agustus 2017

TIGA (3) ALASAN MEMATUHI PEMERINTAH


Bacaan: Roma 13:1-7

Tiap-tiap orang, yaitu pria maupun wanita, remaja maupun orang dewasa, di desa maupun kota, petani maupun pengusaha, haruslah secara sendiri-sendiri, takluk kepada pemerintah, yaitu jejeran pemerintah negara, baik itu pemerintahan Eksekutive; Legeslatif; maupun Yudikative. Haruslah ia menghormati mereka, mendengarkan mereka, mematuhi peraturan-peraturan yang dibuat oleh mereka dan dengan senang hati memberi dirinya untuk mengikuti arahan-arahan itu.

Mengapa?

Pertama: Karena pemerintah ditetapkan oleh Allah

Tak ada pemerintah yang  menyusup atau jadi-jadian tanpa seijin Tuhan Allah. Semua pemerintah, baik pemerintah eksekutive, legeslative, maupun Yudikative,  ditetapkan oleh Allah. “Tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah” (Rom 13: 1). 

Tuhan Allah yang tidak kelihatan itu, Dialah yang memilih mereka; menempatkan mereka di atas kita dan menugaskan mereka supaya memerintah atas kita. Dia juga yang memberi mereka hikmat, pengertian dan kebijakan-kebijakan, untuk memutuskan dan mengeluarkan peraturan-peraturan, untuk mengatur-atur  kita.


Karena itu, sudah seharusnya kita menghormati, mematuhi dan menuruti peraturan-peraturan serta keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemerintah bagi kita.  Barangsiapa melawan pemerintah, yaitu menolak keputusannya, menentang aturan-aturannya, berbantah dengannya, atau pun diam-diam meremehkan mereka dan mengabaikan peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah, maka sejatinya ia  sedang melawan ketetapan Tuhan Allah. “Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah” (Rom 13:2a). Ia bukan saja menentang si A atau si B, tetapi melawan Tuhan Allah semesta alam! Dan seluruh jenis makhluk hidup tahu bahwa jika kita melawan ketetapan Allah, maka kita mendatangkan murka Allah atas diri kita sendiri. Orang-orang menyebutnya: “Cari hal”. Alkitab katakan: “Siapa yang melakukannya mendatangkan hukuman atas dirinya sendiri” (Rom 13:2b). Kita menyusahkan diri sendiri bila membangkang melawan pemerintah, walaupun itu hanyalah ketua RT dan peraturan di Dusun.
 

Kedua: Karena pemerintah adalah hamba Allah
“Karena pemerintah adalah hamba Allah  untuk kebaikanmu.” (Rom 13:4a).

Bukan hanya Pendeta, Pastor, Ustad dan rohaniawan lainnya, yang merupakan hamba Allah. Presiden dan seluruh jejeran pemerintahan sampai ke tingkat kelurahan bahkan RT, juga adalah hamba-hamba Allah, sama seperti malaikat-malaikat yang melayani Allah. Mereka adalah alat-alat Tuhan, pertama-tama untuk kebaikan kita, dan  yang kedua untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat. “Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.” (Rom 13:4b). Sehingga, melalui mereka kita dilindungi, kita didisplin, kita diarahkan kepada apa yang baik, dan dengan demikian kita diuntungkan amat banyak.


Karena itu, kita perlu menundukkan diri dan mematuhi mereka, bukan saja karena mereka adalah hamba Allah yang dipakai Allah untuk membalaskan murka-Nya atas kita, tetapi terlebih-lebih demi kebaikan diri kita sendiri.


Ketiga: Karena kita punya hati nurani
“Sebab itu, perlu kita menaklukan diri, bukan saja oleh kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.” (Rom 13:5).


Kita bukan tumbuh-tumbuhan yang tak memiliki nati nurani. Kita adalah manusia yang berperi kemanusiaan. Kita punya hati nurani, etika, moral, dan tatanan hidup.  Karena itu, sebagai manusia yang berperi kemanusiaan, sudah seharusnya kita patuhi peraturan-peraturan pemerintah, sebagai bagian dari suara hati nurani kita.

***
Jadi, taatilah keputusan, kebijakan dan peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemeritah. Sebab mereka berasal dari Allah dan menjadi hamba Allah untuk kebaikan-kebaikan kita dan bahwa kita adalah manusia memiliki peri kemanusiaan.


***
Terimakasih, kiranya menjadi berkat bagi saudara dan saya.
Oleh: Ps. Ayub Melkior*








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih